Pemerataan Akses Layanan Dasar di Kepulauan Seribu dan Pembangunan Berkelanjutan
Share
Latar Belakang
Kepulauan Seribu merupakan salah satu wilayah administrasi DKI Jakarta yang terletak di Laut Jawa. Wilayah ini terdiri dari 112 pulau, di mana 110 di antaranya berpenghuni.
Pada masa pemerintahan sebelumnya, Kepulauan Seribu masih mengalami berbagai masalah, terutama dalam hal akses layanan dasar. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
Jarak yang jauh dari pusat kota
Keterbatasan anggaran
Akses transportasi yang terbatas
Realisasi
Anies menginstruksikan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan berbagai upaya untuk pemerataan akses layanan dasar di Kepulauan Seribu. Upaya-upaya tersebut, antara lain:
Menyediakan listrik PLTS 24 jam di Pulau Sebira (pulau terluar Jakarta), penambahan armada, penetapan rute baru pulau berpenghuni, revitalisasi Pelabuhan Muara Angke dan dermaga lain.
Mengolah air laut jadi air baku melalui 10 SWRO (Sea Water Reverse Osmosis), subsidi satu harga untuk air bersih, tadinya Rp.32.000 per m3 jadi Rp.3.500 per m3.
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Pulau Kelapa Dua, pengolahan sampah secara organik melalui biokonversi maggot, pembangunan JakGrosir.
Implementasi digital nomad untuk menghidupkan pariwisata kreatif di Pulau Bidadari dan beroperasinya 52 titik JakWifi.